Event orienteering 2 tahunan SNOC kini terasa berbeda penuh dengan banyak warna dengan adanya perubahan system mengacu pada format spesifikasi internasional orienteering yang mana dahulu masih menggunakan peta RBI dan beregu. SNOC kali ini membuka kategori baru umum sipil dan pelajar, dalam kategori pelajar dibagi menjadi dua putra dan putri. Event SNOC VI ini berlangsung pada tanggal 8-9 November 2014 lokasi lomba di kampus UNTAG Jl. Pawiyatan Luhur, Bendhan Dhuwur, Kota Semarang.


jumlah Peserta pelajar 24 putra dan 14 putri yang diikuti dari berbagai daerah diindonesia, perkembangan orienteering pelajar di Indonesia bisa dikatakan sudah berkembang pesat perlu adanya dukungan dari pemerintah dinas pendidikan juga dalam melakukan sosialisasi orienteering kesekolah sekolah di Indonesia.


Orienteering yang di perlombakan dalam SNOC VI Orienteering Long distance ( jarak jauh ) dengan type Cross Country dengan jumlah kontrol 10 kontrol point, jarak 5,1 KM dengan total tanjakan 196m waktu tempuh yang di berikan oleh panitia penyelengara 4 jam (240 menit) jika melebihi total waktu tempuh atau bila tidak menyelesaikan lintasan DNF (did not finish ) dan jika salah menandai pada kartu kontrol maka DQ. Waktu pemenang pertama dalam pelajar ini di tempuh dengan waktu 2jam 28menit 20 detik.

Menurut para Atlit ( Orienteer’s ) medan yang diperlombakan sangatlah menantang ditambah dengan kondisi cuaca yang sangat panas sehingga mempengaruhi kondisi para pelari di lihat dari hasil perlombaan memang banyak yang dinyatakan diskualifikasi (DQ) dalam kategori umum sipil kategori putra yang lolos dalam waktu tempuh yang di tetapkan hanya 13 orienteer dan kategori umum putri DNF (did not finish ) dan DQ semua, lain pula di kategori pelajar putra yang lolos 8 orienteer dan kategori putri hanya 1 orienteer yang lainnya DNF (did not finish ) dan DQ, untuk kategori pelajar putri yang dinyatakan sebagai juara oleh panitia pelaksana juara 1 untuk yang DNF (did not finish) karena over time mendapatkan apresiasi juara atau peringkat. Memang secara teknis pengumuman juara terjadi kesalahan penyampaian dalam kategori umum putri sipil dan pelajar putri dari pihak panitia pelaksana sudah konfirmasi kepada kedua belah pihak yang bersangkutan diterima atas keputusan akhir panitia.

Menurut para Atlit ( Orienteer’s ) medan yang diperlombakan sangatlah menantang ditambah dengan kondisi cuaca yang sangat panas sehingga mempengaruhi kondisi para pelari di lihat dari hasil perlombaan memang banyak yang dinyatakan diskualifikasi (DQ) dalam kategori umum sipil kategori putra yang lolos dalam waktu tempuh yang di tetapkan hanya 13 orienteer dan kategori umum putri DNF (did not finish ) dan DQ semua, lain pula di kategori pelajar putra yang lolos 8 orienteer dan kategori putri hanya 1 orienteer yang lainnya DNF (did not finish ) dan DQ, untuk kategori pelajar putri yang dinyatakan sebagai juara oleh panitia pelaksana juara 1 untuk yang DNF (did not finish) karena over time mendapatkan apresiasi juara atau peringkat. Memang secara teknis pengumuman juara terjadi kesalahan penyampaian dalam kategori umum putri sipil dan pelajar putri dari pihak panitia pelaksana sudah konfirmasi kepada kedua belah pihak yang bersangkutan diterima atas keputusan akhir panitia.
Meninjau dari perlombaan tersebut baik dalam kategori umum dan pelajar terutama bagi para pelajar, menurut sudut pandang saya menunjukan bahwa perkembangan orienteering di Indonesia ini grade lintasan lebih sulit untuk pemula menengah kuning - jingga menjadi coklat-hijau (menurut federasi amerika serikat dalam materi : mengenal olahraga orienteering oleh : Julian Manoppo 2012 FOSU ), bawasannya perlu adanya persiapan fisik dan materi peta dan kompas yang benar benar siap dengan kondisi jalur seperti pada peta diatas, bisa di katakan itu sulit dalam kategori pelajar.
No comments:
Post a Comment